Manusia dan Agama

 Bisakah manusia hidup tanpa agama???

Pertanyaan kritis yang memiliki dua jawaban yaitu bisa atau tidak, tergantung sudut pandang kita dalam mengartikan sebuah agama. Jika kalian menjawab bisa berarti kalian mengartikan agama secara formal dan jika kalian menjawab tidak berarti kalian memahami agama sebagai kebertuhanan manusia atau sebuah kepercayaan.

A.     Manusia di dalam Al-Qur’an

Unsur-unsur :

1.      Basyar

Al-basyar berarti sebuah penampakan yang jelas terlihat atau sesuatu yang baik dan indah. Dari akar kata basyar lahir makna bahwa proses penciptaan manusia terjadi secara bertahap sehingga mencapai tahap kedewasaan. Al basyar lebih condong pada aspek jasmani.

2.      Insan

Kata insan diambil dari kata ins yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Pada dasarnya manusia itu sama, hanya saja yang membedakan itu fisik, mental, dan kecerdasan. Unsur insan ini lebih condong pada aspek rohaniah.

B.     Manusia Menurut Para Tokoh

1.      Socrates menilai manusia sebagai individu sedangkan plato meihat manusia dari sudut kehidupan sosial dan politiknya.

2.      Sastrapratedja mengartikan manusia adalah makhluk yang historis

3.      August Comte menngatakan, “mangenal dir adalah mengenal sejarah”, manusia tidak cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika, kimia, dan biologi saja.

4.      Ernst Cassierer berpendapat bahwa manusia tidak dapat didefinisikan berdasarkan sifat matafisik dan fisiknya. Ciri utama manusia adalah karyanya.

C.     Bahan Penciptaan Manusia

1.      Unsur materi

2.      Unsur non materi

Yang menjadikan manusia mulia yaitu aspek rohaninya, dimana di dalam manusia ada ruhnya Allah. Manusia bisa diibaratkan seperti cermin, dimana cermin itu memiliki potensi untuk kotor. Kotornya cermin tersebut berasal dari dosa-dosa manusia. Sehingga, jika cermin mendapat pantulan cahaya, cermin ini tidak dapat memantulkannya atau bisa dikatakan bahwa hati manusia tersebut tertutup. Namun, jika cermin itu dijaga agar tetap bersih maka cahaya tersebut dapat terpantul dengan baik. Itulah perumpamaan manusia seperti halnya cermin.

D.     Teori Tentang Agama

1.    Edward B.Tylor (1823-1917) : teori animisme dan evolusi agama

Menurutnya esensi setiap agama adalah animisme, yang  artinya kepercayaan terhadap sesuatu yang hidup dan punya kekuatan yang ada di balik segala sesuatu. Animisme merupakan bentuk pemikiran tertua dalam sejarah religi manusia. 3 tahapan perkembangan evolusi agama dari animistik, politeistik, ke monoteistik.

2.    J.G Frazer (1854-1941) : teori magis

Frazer memandang bahwa peradaban masyarakat kuno harus dibaca kembali untuk melihat perubahan kepercayaan manusia sebelum datangnya agama. Dengan itu, ia menyebutkan daya magis yang berada di tengah masyarakat primitive itu sebagai survive untuk bertahan hidup, dengan menaati segala aturan alam.

3.    Emile Durkheim (1859) : teori sentimen

Emosi keagamaan atau sentimen kemasyarakatan merupakan inti dari setiap agama. Agama muncul karena adanya getaran jiwa yang berupa rasa cinta.

4.    Andrew Lang (1844-1912) : teori ‘ur monoteisme’

Keyakinan adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai pencipta alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.

E.      Agama dan Terminologi Islam

1.      Kekalahan dan penyerahan diri pada yang berkuasa

2.      Ketaatan, penghambaan yang lemah pada yang berkuasa

3.      Undang-undang hukum pidana, perdata, dan peraturan yang berlaku dan ditaati.

4.      Peradilan, perhiungan/pertanggung jawaban, pembalasan vonis dll.

F.      Unsur-unsur Agama

1.      Emosi keagamaan

2.      Upacara keagamaan

3.      Tempat dan perlatan peribadatan

4.      Kelompok penganut

5.      Sistem kayakinan

G.     Peran Agama

1.      Memberi dukungan moral dan sarana emosional dan rekonsiliasi

2.      Sebagai sarana hubungan transendental yang menimbulkan rasa damai

3.      Memberi standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai

4.      Agama mengesahkan, memperkuat, dan mensucikan nilai dan norma masyarakat

5.      Memberi status baru dalam pertumbuhan siklus perkembangan individual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAJIAN HISTORIS SEBAGAI PENDEKATAN DALAM KAJIAN KEISLAMAN

Studi Islam

Pluralistik Religius