SOSIOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN
A. Apa itu sosiologi?
Berikut beberapa pandangan para ahli
tentang sosiologi :
1.
Auguste Comte (1789-1853)
Sosiologi berasal dari bahasa latin yang dari dua kata;
Socius dan Logos. Secara harfiah atau etimologis kata socius berarti teman,
kawan, sahabat, sedangkan logos berarti ilmu pangetahuan. Jadi sosiologi
berarti ilmu pengetahuan tentang bagaimana berteman, berkawan, bersahabat atau
suatu ilmu yang membicarakan tentang bagaimana bergaul dengan masyarakat, dengan
kata lain sosiologi mempelajari tentang masyarakat, atau ilmu pengetahuan
tentang hidup masyarakat. Secara operasional Auguste Comte menjelaskan bahwa
sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan pula
hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan didasarkan manusia.
2.
Emile Durkheim (1858-1917)
Sosiologi adalah ilmu tentang
lembaga-lembaga sosial, yakni pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan yang sudah
“tertera” yang sedikit banyak menundukkan para warga masyarakat.
3.
Pitirim Sorokin (Contemporary Sociological
Theories, 1928: 760-761)
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut terdapat dua hal penting
dalam memahami sosiologi. Pertama, masyarakat sebagai keseluruhan. Kedua,
masyarakat sebagai jaringan antar hubungan sosial. Tugas sosiologi adalah untuk
menyelami, menganalisa dan memahami jaringan-jaringan antar
hubungan itu. Penerapan teori sosiologi. Penerapan teori sosiologi dalam
lingkungan masyarakat ditunjukkan adanya hubungan dan pengaruh timbal balik
antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial.
B. konsep Masyarakat Madani
Pengertian masyarakat dalam tulisan
ini mengacu pada arti umumnya yaitu sekelompok orang. Padanan katanya dalam
bahasa Inggris adalah community, yang berarti sekelompok orang (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2003). Istilah masyarakat ideal, lebih dikenal dengan sebutan
masyarakat madani, yakni model masyarakat kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad
selepas hijrah ke Madinah.
Konsep masyarakat madani merupakan
konsep yang bersifat universal, sehingga perlu adaptasi dan disosialisasikan
apabila konsep ini akan diwujudkan di Indonesia, karena konsep masyarakat
madani lahir dari masyarakat asing. Apabila konsep ini akan diaktualisasikan
dalam wacana masyarakat Indonesia, diperlukan suatu konsep, perlu ada
langkah-langkah yang kontinyu dan sistematis yang dapat merubah paradigma,
kebiasaan, dan pola hidup masyarakat Indonesia. Selain itu, konsep masyarakat
madani merupakan suatu konsep yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia,
bukan perkerjaan mudah, karena terkait dengan persoalan budaya dan sikap hidup
masyarakat. Untuk itu, diperlukan berbagai terobosan dalam penyusunan konsep,
serta tindakan-tindakan, dengan kata lain diperlukan suatu paradigma baru di
dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru.
Komentar
Posting Komentar